4.9/5 - (27 suara)

Perusahaan kami dengan bangga mengumumkan bahwa pada akhir bulan lalu, kami berhasil mengirimkan MBJ180 mesin ekstruder arang kepada pelanggan tetap dari Kenya. Sekarang pelanggan telah menggunakannya dan umpan baliknya bagus.

Informasi latar belakang pelanggan

Pelanggan telah membeli kami mesin press bola arang sebelumnya, dan karena kualitas mesin yang tinggi, pelanggan meningkatkan kepercayaannya terhadap mesin kami dan menghubungi perusahaan kami, mengatakan bahwa dia membutuhkan mesin ekstruder arang berkapasitas kecil.

Jadi kali ini, dia ingin memulai bisnis produksi batubara batangan dan menghubungi perusahaan kami pada awal Juli, mengatakan bahwa dia membutuhkan arang ukuran kecil dan menengah. ekstruder mesin. Melalui komunikasi yang mendetail, pelanggan menerima model MBJ180 kami, yang juga sesuai dengan harapannya.

Meningkatnya permintaan mesin briket arang di pasaran

Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan mesin batangan batubara di pasar meningkat secara bertahap, hal ini terutama disebabkan oleh transisi energi, meningkatnya kesadaran lingkungan, dan semakin pentingnya sumber energi terbarukan. Berikut ini adalah beberapa faktor utama yang menyebabkan peningkatan permintaan pasar terhadap mesin batangan batubara:

  1. Keamanan Energi dan Stabilitas Pasokan: Sumber energi biomassa seperti serpihan kayu, jerami, dan lain-lain sebagai sumber energi terbarukan dapat membantu meningkatkan keragaman dan stabilitas pasokan energi serta mengurangi ketergantungan terhadap batubara impor sehingga meningkatkan ketahanan energi. Hal ini tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga membantu mengurangi permintaan bahan bakar fosil yang jumlahnya terbatas.
  2. Permintaan dari pasar negara berkembang: Sejumlah negara berkembang dan negara berkembang sedang mencari solusi pembangunan berkelanjutan di sektor energi, dan mesin batangan batubara menyediakan cara yang hemat biaya untuk mengubah sumber daya terbarukan menjadi bahan bakar guna memenuhi kebutuhan energi lokal.

Mengapa memilih mesin ekstruder arang Shuliy

Kinerja mesin briket arang Shuliy melibatkan banyak aspek, antara lain kapasitas produksi, efisiensi pengepresan, dan kualitas batang batubara. Berikut ini adalah beberapa indikator kinerja mesin yang umum pada mesin ekstruder arang:

  1. Kapasitas produksi: Kapasitas produksi mengacu pada jumlah batang batubara yang dapat diproduksi oleh mesin batang batubara per jam. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh desain dan ukuran mesin. Kapasitas produksi berbagai model mesin briket batubara dapat bervariasi, mulai dari beberapa ratus hingga beberapa ribu briket.
  2. Ukuran dan bentuk batang batubara: Mesin batang batubara biasanya memungkinkan ukuran dan bentuk batang disesuaikan agar sesuai dengan aplikasi yang berbeda. Mesin yang dibangun dengan baik akan menghasilkan briket yang konsisten dan sesuai spesifikasi.
  3. Kepadatan Batubara Batangan: Kepadatan batangan batubara didefinisikan sebagai rasio berat terhadap volume batangan batubara. Kepadatan briket yang lebih tinggi berarti nilai kalor bahan bakar dalam briket semakin tinggi dan semakin banyak energi yang dapat disuplai.
  4. Gelar Otomasi: Beberapa mesin briket batubara modern memiliki otomatisasi tingkat tinggi, yang dapat mewujudkan fungsi pengumpanan, pengepresan, pengosongan, dan fungsi lainnya secara otomatis, mengurangi intervensi manual, dan meningkatkan efisiensi produksi.

Umpan balik dari pelanggan Kenya

Pelanggan kami sangat puas dengan performa dan ketahanan mesin ekstruder arang. Efisiensi tinggi dari mesin ini memungkinkan mereka memenuhi permintaan pasar dan memperluas operasi bisnis. Ia juga menunjukkan bahwa mesin ini telah mengurangi tenaga kerja manual secara signifikan, meningkatkan produktivitas, mengurangi polusi secara signifikan, dan meningkatkan kualitas udara secara signifikan.

Secara keseluruhan, keunggulan mesin ekstruder arang terletak pada keramahan lingkungan, keberlanjutan, ekonomi, dan perannya dalam transisi energi. Hal ini membantu mendorong pengembangan energi ramah lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.